3 Macam Notasi Algoritmik
Notasi algoritmik adalah notasi-notasi yang digunakan untuk menuliskan langkah-langkah algoritma pemecahan suatu domain permasalahan. Notasi algoritmik harus independen dari spesifikasi suatu bahasa pemrograman (Satu hal yang perlu diingat, notasi algoritmik bukan bahasa pemrograman). Ada 3 macam notasi algoritmik yang sering digunakan yaitu analisis deskripsi, flowchart (bagan alir) dan pseudocode. Berikut penjelasan dari ketiga macam notasi algoritmik tersebut.
1. Analisis Deskriptif
Adalah notasi algoritmik
yang setiap langkah-langkah penyelesaian algoritmanya menggunakan
bahasa natural (sebagai contoh kita menggunakan bahasa Indonesia).
Biasanya proses diawali dengan kata kerja seperti ‘baca’, ‘ganti’,
‘hitung’, ‘pindahkan’ dan sebagainya. Sedangkan pernyataan kondisional
dapat dinyatakan dengan ‘Jika ... Maka ...’. Notasi ini sangat mudah
dimengerti, namun sulit untuk diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman.
Contoh Analisis Deskriptif :2. Flowchart (Bagan Alir)
ALGORITMA Pertukaran isi dua buah ember, A dan B :
1. Tuangkan air dari ember A ke dalam ember C
2. Tuangkan air dari ember B ke dalam ember A
3. Tuangkan air dari ember C ke dalam ember B
Flowchart (Bagan Alir)
berisi langkah-langkah komputasi yang dituliskan dalam sekumpulan
bentuk-bentuk geometri. Masing-masing simbol tersebut menggambarkan
suatu proses tertentu. Berikut merupakan simbol-simbol yang digunakan
dalam Flowchart :
Contoh Flowchart (Bagan Alir) :
Notasi algoritmik yang satu ini cocok untuk menangani masalah-masalah yang kecil, walaupun pengkonversiannya terhadap bahasa pemrograman cenderung sulit.
3. PseudocodePseudocode (pseudo = semu / tidak sebenarnya) adalah notasi algoritmik gabungan antara bahasa natural dan bahasa pemrograman. Banyak orang lebih menyukai menuliskan algoritma dalam bentuk ini karena hampir mirip dengan bahasa pemrograman terutama Pascal dan C. Selain itu, pseudocode lebih praktis dan mudah ditranslasikan ke dalam bahasa pemrograman. Tidak ada bentuk atau aturan baku untuk menuliskan pseudocode, yang terpenting adalah notasinya tidak membingungkan pembaca (dapat dimengerti).
Contoh Pseudocode :
Menghitung_Penjumlahan_Dua_Bilangan
{I.S : User memasukkan dua buah bilangan } //Kondisi awal sebelum algoritma dijalankan
{F.S : Layar menampilkan hasil penjumlahan dua bilangan} //Kondisi akhir setelah algoritma dijalankan
Deklarasi :
a, b, c : integer
Algoritma :
input (a,b) // User memasukkan dua bilangan
c = a + b // Proses perhitungan dua bilangan
output (c) // Menampilkan hasil penjumlahan
*Diulas dalam mata kuliah Algoritma dan Pemrograman 1
0 komentar:
Posting Komentar